Pagi itu embun masih menempel di ujung rumput ketika aku melangkah pelan menuju kolam tua di pinggir kampung. Suasana masih sepi, hanya terdengar suara jangkrik dan sesekali gemericik air dari saluran irigasi kecil. Katanya, kolam ini sudah lama tak disentuh pemancing. Tapi malam sebelumnya, seorang kakek di warung kopi berbisik, “Kalau mau dapet sepat besar, datang aja ke kolam tua itu, bawa kroto segar. Itu rahasianya.”
Ucapan si kakek membuatku penasaran. Kroto? Bukannya itu biasa dipakai buat burung peliharaan? Tapi ya sudahlah, aku coba bawa satu toples kecil hasil beli dari pasar pagi. Begitu matahari mulai naik, aku lempar kail kecil dengan sejumput kroto ke tengah air yang tenang. Tak sampai lima detik… byuur! Ujung joran langsung melengkung tajam! Seekor sepat gemuk melompat ke permukaan air, mengkilap disinari matahari pagi. Dan dari situlah aku sadar, rahasia kakek itu bukan omong kosong.
Kenapa Kroto Jadi Umpan Jitu untuk Ikan Sepat
Ikan sepat dikenal sebagai ikan yang cerdik dan agak pemilih dalam hal makanan. Mereka lebih suka makanan alami yang berbau lembut dan bertekstur halus. Nah, kroto — atau telur semut rangrang — punya aroma khas yang sangat menarik perhatian ikan sepat. Baunya alami, tidak menyengat, tapi mampu menggoda naluri makan ikan di air tenang maupun rawa-rawa.
Selain itu, kroto punya tekstur lembut yang mudah larut di air, membuat aroma cepat menyebar. Begitu aroma itu tercium, ikan sepat yang biasanya pemalu pun jadi agresif dan mulai mendekati area umpan. Karena itu, pemancing berpengalaman sering menjadikan kroto sebagai senjata rahasia, terutama saat ikan susah makan atau air sedang dingin.
Cara Menyiapkan Kroto sebagai Umpan Sepat
1. Pilih Kroto Segar
Pilih kroto yang masih putih bersih dan belum berbau asam. Kroto segar biasanya terlihat mengkilap dan bergerak lincah. Hindari kroto yang sudah berubah warna kekuningan.
2. Gunakan Kail Kecil
Sepat punya mulut mungil, jadi gunakan kail kecil ukuran 0.5–1 saja. Tusukkan satu atau dua butir kroto di ujung kail, jangan terlalu banyak supaya tampak alami saat di air.
3. Tambahkan Sedikit Umpan Campuran (Opsional)
Kalau ingin lebih jitu, campurkan kroto dengan lumut halus atau remahan roti tawar basah. Ini menambah daya tahan umpan di air sekaligus memperluas aroma.
4. Gunakan Pelampung Sensitif
Karena tarikan ikan sepat ringan, pakai pelampung kecil dan peka. Begitu pelampung bergerak sedikit, langsung angkat joran perlahan.
Lokasi dan Waktu Terbaik Memancing Ikan Sepat
Ikan sepat suka tempat yang tenang: kolam, rawa, atau pinggiran sawah yang banyak tanaman air. Waktu terbaik adalah pagi sekitar jam 6–9 atau sore menjelang matahari terbenam. Saat itu, ikan sepat keluar mencari makanan di permukaan air.
Kalau air terlihat jernih, sebaiknya jangan banyak bergerak dan hindari bayangan jatuh ke permukaan air — sepat mudah curiga. Duduk diam, nikmati suasana, dan biarkan aroma kroto bekerja menggoda ikan.
Penutup: Kunci dari Kesabaran dan Insting Alam
Dari pengalaman pagi itu, aku belajar satu hal: memancing ikan sepat bukan hanya soal umpan, tapi juga kesabaran dan menyatu dengan alam. Kadang, rahasia kecil seperti kroto bisa jadi pembeda antara pulang dengan ember kosong atau dengan senyum lebar dan hasil tangkapan melimpah.
Jadi kalau kamu ingin merasakan sensasi tarikan lembut tapi menegangkan dari ikan sepat, cobalah kroto. Siapa tahu, seperti aku pagi itu, kamu juga menemukan “rahasia kakek di warung kopi” yang tak ternilai harganya.

0 Komentar
Mohon maaf jangan memasukan link hidup